Monthly Archives: April 2018

Tugas 9 – BI103Z; Adi Lestarianto Wibowo – 1722499859

Instruksi


Pertanyaan

I. Berikan penjelasan :

  1. Apa yang dimaksud dengan TEMA?
  2. Apa yang dimaksud dengan TOPIK?
  3. Apa yang dimaksud dengan JUDUL?

II. Buatlah contoh Tema, Topik, Judul  untuk karya tulis yang…….

  1. Berkaitan dengan masalah bidang T.I dan Komputer
  2. Berkaitan dengan masalah bidang Pendidikan
  3. Berkaitan dengan masalah bidang Kesehatan
  4. Berkaitan dengan masalah bidang Lingkungan Hidup
  5. Berkaitan dengan masalah bidang Hukum
  6. Berkaitan dengan masalah bidang Sosial
  7. Berkaitan dengan masalah bidang Ekonomi
  8. Berkaitan dengan masalah bidang Kesenian
  9. Berkaitan dengan masalah bidang Kebudayaan
  10. Berkaitan dengan masalah bidang Pertahanan dan Keamanan

Keterangan


  • Sudah dikerjakan

Status


  • 100%

Jawaban


I. Penjelasan

1.  Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema.
Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
Secara etimologis, kata “tema” berasal dari bahasa Yunani yaitu tithenai yang berarti “sesuatu yang telah diuraikan”. Ini berarti topik merupakan sesuatu yang sudah ditentukan dan dibatasi. Tema berarti pokok pemikiran. Pokok pemikiran tertentu yang akan disampaikan oleh penulis dalam karangannya disebut tema karangan.
Penetapan tema sebelum mulai mengarang sangatlah penting untuk menjamin penyampaian ide secara teratur dan jelas sehingga isi karangan akan dapat dipahami oleh pembaca dengan mudah. Tema hendaknya harus diungkapkan secara eksplisit agar dapat membantu memudahkan penulis dalam menulis sebuah kerangka karangan.

2. Topik (bahasa Yunani: topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas.
Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.
Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya sama-sama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

3. Judul merupakan perincian atau jabaran dari topik yang diberikan untuk bahasan atau karangan. Nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi atau maksud dari buku tersebut.
Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Ada yang mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu artikel atau disebut juga miniaturisi bahasan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

II. Contoh Tema, Topik, Judul  untuk karya tulis

  1. Berkaitan dengan masalah bidang T.I dan Komputer
    • Tema : Teknologi jaringan data terenkripsi.
    • Topik : Penggunaan teknologi VPN untuk menggantikan VSAT pada komunikasi data radar.
    • Judul : Teknologi VPN untuk Komunikasi Data Radar.
  2. Berkaitan dengan masalah bidang Pendidikan
    • Tema : Manajemen kepemimpinan.
    • Topik : Kemampuan bernegosiasi di organisasi.
    • Judul : Tata Cara Bernegosiasi yang Tepat.
  3. Berkaitan dengan masalah bidang Kesehatan
    • Tema : Efek antibiotika terhadap bakteri.
    • Topik : Bagaimana bakteri menjadi resisten terhadap antobiotik.
    • Judul : Pentingnya Mengkonsumsi Antibiotik dengan Benar.
  4. Berkaitan dengan masalah bidang Lingkungan Hidup
    • Tema : Pemanasan global.
    • Topik : Pengertian pemanasan global, dampak, penyebab, proses terjadi, dan cara mengatasinya.
    • Judul : Efek Jangka Panjang Pemanasan Global Bagi Kehidupan di Bumi.
  5. Berkaitan dengan masalah bidang Hukum
    • Tema : Hak atas kekayaan intelektual.
    • Topik : Sistem perlindungan hak kekayaan intelektual di Indonesia.
    • Judul : Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia dan Inovasi Tingkatkan daya Saing Industri.
  6. Berkaitan dengan masalah bidang Sosial
    • Tema : Media Sosial.
    • Topik : Dampak positif dan dampak negatif dari media sosial bagi para pelajar.
    • Judul : Pengaruh Medsos Bagi Pelajar.
  7. Berkaitan dengan masalah bidang Ekonomi
    • Tema : Teknologi produksi batu bara.
    • Topik : Usaha peningkatan produksi batu bara di Umbilin dengan menggunakan alat-alat yang modern dan sistem kerja yang efisien.
    • Judul : Modernisasi Produksi Batu Bara di Umbilin.
  8. Berkaitan dengan masalah bidang Kesenian
    • Tema : Kesenian adat Indonesia.
    • Topik : Sejarah kesenian Reog Ponorogo.
    • Judul : Reog Ponorogo: Identitas Kota Ponorogo.
  9. Berkaitan dengan masalah bidang Kebudayaan
    • Tema : Batik di Indonesia.
    • Topik : Sejarah dan perkembangan batik Pekalongan di Indonesia.
    • Judul : Pasang Surut Perkembangan Batik Pekalongan.
  10. Berkaitan dengan masalah bidang Pertahanan dan Keamanan
    • Tema : Alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
    • Topik : Penerapan teknologi  terbaru untuk peralatan alutsista di Indonesia.
    • Judul : Penggunaan Kekuatan Tri Marta Terpadu Guna Menjaga Kedaulatan NKRI.

SENNA 99624 BI103Z TUGAS9

  1. Pertanyaan :
    I. Berikan penjelasan :

    1. Apa yang dimaksud dengan TEMA?
    2. Apa yang dimaksud dengan TOPIK?
    3. Apa yang dimaksud dengan JUDUL?

    II. Buatlah contoh Tema, Topik, Judul  untuk karya tulis yang…….

    1. Berkaitan dengan masalah bidang T.I dan Komputer
    2. Berkaitan dengan masalah bidang Pendidikan
    3. Berkaitan dengan masalah bidang Kesehatan
    4. Berkaitan dengan masalah bidang Lingkungan Hidup
    5. Berkaitan dengan masalah bidang Hukum
    6. Berkaitan dengan masalah bidang Sosial
    7. Berkaitan dengan masalah bidang Ekonomi
    8. Berkaitan dengan masalah bidang Kesenian
    9. Berkaitan dengan masalah bidang Kebudayaan
    10. Berkaitan dengan masalah bidang Pertahanan dan Keamanan
  2. Status : 100%
  3. Keterangan : Telah dikerjakan dengan baik
  4. Jawaban :
    1. Berikan penjelasan :
      1. Tema merupakan pokok pemikiran, ide atau gagasan tertentu yang akan disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema juga merupakan dasar cerita (yang dipercakapkan-dsb), yang dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,dsb.
      2. Topik merupakan pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb. Topik juga merupakan ide sentral yang mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian.
      3. Judul merupakan kepala karangan (cerita, drama, dsb) atau perincian atau penjabaran dari topik dan judul dapat juga merupakan nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang menyiratkan secara pendek isi buku atau bab.
    2. Contoh tema, topik, dan judul :
      1. tema : Aplikasi Bisnis
        topik : Jual Beli Barang secara Online
        judul : Cepat dalam Berbelanja Online Berbasis Gadget
      2. tema : Pendidikan
        topik : Pendidikan Masa Kini
        judul: Pendidikan untuk Meraih Kesuksesan di Era Globalisasi
      3. tema : Sakit Mah
        topik : Penyembuhan penyakit Mah
        judul : Obat sakit mah dari herbal
      4. tema : Apakah sebab-sebab terjadinya banjir dan bagaimanakah cara mengatasi akibat banjir tersebut.
        topik : Banjir di Bandung Selatan.
        judul : Penanggulangan Akibat Banjir di Bandung Selatan.
      5. tema : Korupsi di Indonesia
        topik : Korupsi Proyek E-KTP
        jduul : Setya Novanto sebagai Tersangka Kasus Proyek E-KTP
      6. tema :Beasisiwa
        topik : Beasiswa ke Luar Negri
        judul : Murid RGI mendapatkan beasiswa full kuliah di Australia
      7. tema : Bahan Pangan
        topik : Kebijakan Harga Sembako
        judul :Tingginya harga minyak sayur dipasaran
      8. tema :Batik
        topik : Pengenalan Batik ke Pasar Internasional
        judul : Baju batik digemari oleh para bule di Amerika
      9. tema : Sejarah Islam
        topik : Perkembangan Islam di Indonesia
        judul : Wali Songo dan Islam di Jawa
      10. tema : Pertahanan Negara
        topik : Kesiapan TNI dalam Menghadapi Konflik Bersenjata
        judul : Latihan Gabungan Tiga Angkatan sebagai Unjuk Gigi Alutsista Terbaru TNI

Pertemuan 8 – BI103Z; Adi Lestarianto Wibowo – 1722499859

Instruksi


Pertanyaan

  1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan polisemi, berikan contohnya!
  2. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan sinonim, berikan contohnya!
  3. Berikan  penjelasan yang dimaksud dengan hiponim, berikan contohmya!
  4. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan majas, sebutkan kelompok majas berikut dengan contohnya!
  5. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan homofon dan homograf, jelaskan dan berikan masing-masing-masing-masing contohnya

Keterangan


  • Sudah dikerjakan

Status


  • 100%

Jawaban


1.  Polisemi adalah kata atau frasa yang memiliki makna atau arti yang lebih dari satu. Polisemi merupakan salah satu kekayaan dari suatu bahasa karena satu kata bisa jadi memiliki berbagai macam makna. Makna dari polisemi sendiri dapat ditentukan dengan melihat kalimatnya secara keseluruhan.

Contoh:

  • Api

Api berkobar di perumahan kencana hingga meluluh – lantakan seluruh harta benda warga. (Api berarti api)

Ani dan Budi sedang mesra-mesranya karena sedang terbakar api asmara. (Api asmara berarti rasa cinta)

  • Bulan

Budi dan keluarganya akan pergi umroh pada bulan Januari. (Bulan berarti bulan kalender)

Bulan malam ini terlihat sangat cantik sekali. (Bulan berarti bulan di langit)

Pacarku sedang marah kepadaku karena efek dari datang bulan. (Bulan berarti haid)

 

2. Sinonim adalah kosa kata yang memiliki perbedaan bentuk namun memiliki makna arti yang sama. Pada penerapannya pemilihan penggunaan kata hanya disesuaikan dengan kalimatnya. Sinonim dapat juga dikatakan sebagai persamaan kata ataupun padanan kata.

Contoh:

Dinding = Tembok
Kursi = Bangku
Ganteng = Tampan
Jelek = Buruk

 

3. Hiponim atau kata khusus adalah kata atau frase yang terdapat di dalam cakupan kata umum. Cakupan dari hiponim dapat dikatakan lebih sempit dan objektif. Seperti misalnya kata “apel, jeruk, anggur, semangka”, kata-kata tersebut memiliki kata umum “Buah” yang artinya semua kata apel, jeruk, anggur dan semangka merupakan bagian dari buah. Dengan kata lain, jika kata umum adalah kata yang mewakili berarti hiponim atau kata khusus adalah kata atau frase yang terwakili.

Contoh:

  • Hiponim dari Burung : Burung Camar, Burung Elang, Burung Kutilang, Burung Kakak Tua, Burung Love bird
  • Hiponim dari Pohon : Pohon Beringin, Pohon Akasia, Pohon Mangga, Pohon Durian, Pohon Cemara

 

4. Majas atau gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa dalam menggunakan kata-kata baik kata benda, kata sifat dan sebagainya, pemakaian ragam tertentu tersebut bertujuan untuk memperdalam makna yang diutarakan. Dengan kata lain, majas adalah bahasa kiasan yang digunakan penutur untuk mempertajam maksud yang diutarakan. Majas banyak digunakan dalam karya sastra antara lain seperti puisi dan prosa.

Pada dasarnya majas dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pemanfaatan kekayaan bahasanya antara lain majas perbandingan, majas pertentangan, majas pertautan, dan majas perulangan.
1.   Majas Perbandingan
 
Majas perbandingan merupakan gaya bahasa yang membandingkan antara satu benda dengan benda yang lain. Baik itu perbandingan yang nampak jelas atau eksplisit yang menggunakan konjungsi pembanding seperti, bagaikan, seumpama, bak, dan sebagainya maupun perbandingan yang tidak begitu jelas atau samar atau implisit yang ditandai dengan tak adanya penggunaan konjungsi pembanding. Majas perbandingan dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

A.   Personifikasi

Personifikasi adalah gaya bahasa yang membandingkan benda yang tidak bernyawa seolah-olah menjadi bernyawa atau hidup.

Contoh: “Kemacetan di Jakarta membuat jutaan kendaraan yang terjebak macet bagaikan semut yang sedang berbaris.”

B.   Metafora

Metafora adalah majas yang membandingkan antara dua benda tanpa menggunakan kata penghubung.

Contoh: “Lidah adalah pedang yang paling tajam.”

C.   Simile

Simile adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan antara dua hal atau benda dengan menggunakan kata penghubung.

Contoh: “Pipi gadis itu memerah bak udang rebus ketika ia dipuji kekasihnya.”

2.   Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah gaya bahasa yang menyatakan pertentangan terhadap maksud yang sebenarnya oleh pembicara atau penulis yang bertujuan untuk membuat pendengar ataupun pembaca seakan terheran-heran dengan ucapannya. Majas pertentangan dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:
A.   Hiperbola
Majas hiperbola adalah gaya bahasa yang pengungkapannya terlalu dilebih-lebihkan sehingga membuat pendengar seakan terheran-heran.
Contoh: “Kekayaan Pak Andri tak akan habis tujuh turunan.”
B.   Litotes
Majas litotes adalah gaya bahasa yang penuturannya dengan cara merendahkan diri sendiri agar membuat orang seakan-akan merasa simpati.

Contoh: “Jika nanti ada waktu, mari mampir sejenak ke gubukku!”

C.   Ironi
Majas Ironi adalah gaya bahasa yang penuturannya merupakan sindiran dengan menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan fakta yang sesungguhnya.

Contoh: “Cerdas sekali kamu, bahkan dari sepuluh soal ujian matematika kamu hanya salah sembilan soal.”

D.   Oksimoron
Oksimoron adalah majas pertentangan yang mempertentangkan bagian demi bagian yang diungkapkan.

Contoh: “Kekalahan adalah kemenangan yang tertunda.”

3.   Majas Pertautan
Majas Pertautan adalah gaya bahasa yang bertautan atau berasosiasi dengan gagasan atau ide pokok, ingatan maupun aktifitas panca indra pembicara atau penulisnya. Perbedaan asosiasnya atau pertautannya membuat majas pertautan dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:
A.   Metonimia

Majas yang dalam penuturannya terdapat asosiasi antara kata yang diungkapkan dengan merek atau benda yang memiliki kesamaan yang sama.

Contoh: “Belikan ayah Aqua di warung depan rumah!”

B.   Sinekdoke
Yaitu majas yang mengungkapkan sebagian untuk keseluruhan (pars pro toto) atau keseluruhan untuk sebagian (totem pro part).

Contoh: “Rakyat berpesta menyambut Jokowi yang akan datang pada pagi ini.”  (pars pro toto)
“Aku melihat kejadian itu dengan mata kepalaku sendiri.” (totem pro part)

C.   Alusio
Majas alusio adalah majas yang pengungkapannya menautkan peribahasa di dalamnya.

Contoh: “Jadilah orang yang banyak bicara karena biasanya orang yang banyak bicara itu adalah orang bodoh seperti tong kosong nyaring bunyinya.”

D.   Inversi
Majas inversi adalah gaya bahasa yang penngungkapannya dengan cara  mengubah susunan kalimat.

Contoh: “Hancurlah hatinya menyaksikan kekasihnya jatuh ke pelukan lelaki lain.”

4.   Majas Perulangan

Majas perulangan dibagi menjadi beberapa jenis antara lain:

A.   Aliterasi
Majas aliterasi adalah gaya bahasa yang penuturannya dengan mengulang konsonan yang sama.

Contoh: “Malam kelam suram, hatiku semakin muram.”

B.   Antanaklaris
Majas antanaklaris adalah majas yang pengungkapannya menggunakan dan mengulang kata yang sama namun dengan arti yang berbeda.

Contoh: “Buah hatinya menjadi buah bibir tetangga-tentangganya.”

C.   Repetisi
Majas repetisi adalah gaya bahasa yang mengulang-ulang kata, frasa, ataupun klausa yang dipentingkan.

Contoh: “Di taman inilah aku bertemu dengan dia, di taman ini lah dua tahun yang lalu aku menyatakan cinta kepadanya dan di taman inilah satu tahun yang lalu hari terakhir aku bertemu dengan dirinya.”

D.   Paralelisme
Majas paralelisme adalah majas yang secara terus menerus mengulang kata yang sama dengan makna yang sama bertujuan untuk memperkuat makna.

Contoh: “Hidup adalah perjuangan, hidup adalah persaingan, hidup adalah kemenangan.”

5. Homofon adalah ragam bahasa indonesia yang semakin memperkaya kekayaan dalam Bahasa Indonesia. Homofon merupakan kata-kata yang dalam pelafalannya sama namun dalam penulisan serta makna berbeda. Kata homofon dapat dikenali hanya dengan melihat bentuk penulisannya namun jika hanya mendengarkan seseorang yang menuturkannya, kata homofon sulit untuk dimaknai.
Contoh :
Bank = Bang
  1. Aku tadi pagi pergi ke bank untuk menabung.
  2. Bang Andi adalah orang yang selalu ada buatku.
Pada kalimat pertama makna bank berarti tempat menabung, meminjam uang, mengirim uang dan sebagainya.
Pada kalimat kedua makna bang adalah kakak atau mas.
Rok = Rock
  1. Indah menggunakan rok yang sangat indah sekali.
  2. Band rock asal India itu bersiap mengguncang Senayan akhir pekan ini.
Pada kalimat pertama makna rok berarti pakaian bawahan wanita.
Pada kalimat kedua rock berarti genre atau aliran musik.
Homograf adalah keragaman sastra Bahasa Indonesia yang terdapat pada kata yang memiliki kesamaan dalam penulisan namun perbedaan makna dan perbedaan bunyi. Kata homograf sulit dibedakan maknanya apabila hanya berbentuk kata. Namun jika disandingkan dengan kalimat makna tersebut baru bisa terlihat dan mudah untuk dimengerti maksudnya.
Contoh :
  • Ketika disandingkan cowok tampan itu, wajah bunga langsung memerah. (e pada merah)
  • Pak Usup setiap pagi selalu memerah sapi untuk dijual ke pedagang. (e pada emas)
  • Sebelum masuk rumah gunakan keset untuk membersihkan kotoran pada kakimu. (e pada merah)
  • Kaca itu terlihat sangat bersih dan keset jika dipegang. (e pada emas)
  • Kenapa pagi ini budi tidak datang apel? (e pada merah)
  • Buah apel sangat kaya akan Vitamin C di dalamnya. (e pada emas)

Tugas 8 [M. Nizar Ayubi]

Instructions

Silakan pelajari tuntas lesson 8 yang berhubungan dengan pembahasan Diksi atau Pilihan Kata. Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.[rujukan?] Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya..

Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih luas lagi yang berhubungan dengan lesson 8 ini silakan kerjakan tugas berikut ini

Postingkan jawaban Anda di iMe Class

Buatkan jawaban sesuai standard idu

Pertanyaan :

  1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan polisemi, berikan contohnya!
  2. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan sinonim, berikan contohnya!
  3. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan hiponim, berikan contohmya!
  4. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan majas, sebutkan kelompok majas berikut dengan contohnya!
  5. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan homofon dan homograf, jelaskan dan berikan masing-masing-masing-masing contohnya

Jawaban dapat dicari/diambil dari berbagai sumber (internet)

Selamat belajar dan mengerjakan tugas

Keterangan : 100%

Status : Sudah dikerjakan

Pembuktian:

  1. POLISEMI

Polisemi adalah kata atau frasa yang memiliki makna atau arti yang lebih dari satu. Polisemi merupakan salah satu kekayaan dari suatu bahasa karena satu kata bisa jadi memiliki berbagai macam makna. Makna dari polisemi sendiri dapat ditentukan dengan melihat kalimatnya secara keseluruhan.

Contoh Kalimat Polisemi

Darah:

Ayah dan Pak Budi merupakan saudara yang memiliki hubungan darah hanya saja mereka tak pernah bertemu. (Darah berarti saudara)

Darah bercucuran dipertandingan tinju tadi malam. (Darah berarti cairan tubuh)

 

  1. SINONIM

Sinonim adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama. Sinonim sering sekali disebut dengan persamaan kata atau padanan kata.

Contoh :

Cerdas = Pintar = Pandai

Dani adalah anak yang cerdas.

Riki adalah anak yang pintar.

Shinta adalah anak yang pandai.

 

  1. HIPONIM

Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim.

Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.

Contoh :

Hipernim = Sepatu

Hiponim = High Heels, Wedges, Stilleto, Sneakers, Boot, Skate

Hipernim = Mobil

Hiponim = Sedan, Chooper, SUV, Jeep, Minibus, Bus

 

  1. MAJAS

Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.

Majas terdiri dari :

1). Majas Perbandingan

  • Semangatnya keras bagaikan baja. (Asosiasi)
  • Raja siang keluar dari ufuk timur (Metafora)
  • Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut. (Personifikasi)
  • Melati, lambang kesucian. (Alegori)
  • Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api) (Metonimia)
  • Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. (Sinekdok)
  • Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja. (Simile)

 

2). Majas Pertentangan

  • Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu. (Antitesis)
  • Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. (Paradoks)
  • Suaranya menggelegar membelah angkasa. (Hiperbola)
  • Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
    ini? (Litotes)

 

3). Majas Sindiran

  • Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca. (Ironi)
  • Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. (Sinisme)
  • Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! (Sarkasme)

 

4). Majas Penegasan

  • Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. (Pleonasme)
  • Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap. (Repetisi)
  • Cinta adalah pengertian (Pararelisme)
  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja. (Tautologi)
  • Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak. (Klimaks)
  • Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu. (Antiklimaks)
  • Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja? (Retorik)

 

  1. HOMOFON dan HOMOGRAF

Homofon adalah kata – kata yang memiliki bunyi yang sama tetapi bentuk tulisan dan maknanya berbeda. Dengan kata lain, kata – kata yang berhomofon memiliki pelafalan yang sama meski memiliki tulisan dan arti yang berbeda.

Contoh:

  • Aku bertemu Bang Indra di pasar kemarin.
  • Aku pergi ke Bank BRI kemarin.

Homograf adalah kata – kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda.

Contoh:

  • Ibu membeli keset baru beberapa hari yang lalu.
  • Tanganku menjadi keset setelah mencuci piring.

SENNA 99624 BI103Z TUGAS8

  1. Pertanyaan :
    1. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan polisemi, berikan contohnya!
    2. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan sinonim, berikan contohnya!
    3. Berikan  penjelasan yang dimaksud dengan hiponim, berikan contohmya!
    4. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan majas, sebutkan kelompok majas berikut dengan contohnya!
    5. Berikan penjelasan yang dimaksud dengan homofon dan homograf, jelaskan dan berikan masing-masing-masing-masing contohnya
  2. Status : 100 %
  3. Keterangan : Telah dikerjakan dengan baik
  4. Jawaban : 
    1. Polisemi adalah kata atau frasa yang memiliki makna atau arti yang lebih dari satu. Contohnya :
      Buah
      Buah durian adalah salah satu buah terbaik sehingga banyak peminatnya. (Buah berarti buah)
      Kesuksesan adalah buah dari kesabaran dan kerja keras. (Buah berarti hasil)
      Anak itu selalu menjadi buah bibir tetangganya. (Buah bibir berarti bahan pembicaraan)
    2. Sinonim adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama. Contohnya :
      Hadir = Datang = Mampir
      Pak guru hadir ke kelas kami tepat waktu.
      Pak guru datang ke kelas kami tepat waktu.
      Pak guru mampir ke kelas kami tepat waktu.
    3. Hiponim merupakan suatu kata yang memiliki arti hierarkies (anggota dari kata yang lebih umum), atau yang biasa disebut dengan kata-kata yang terwakili maknanya oleh kata yang lebih umum. Contohnya :
      Olah Raga : Basket.Voli,Senam
    4. Majas adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk memperindah pola kalimat dengan tujuan agar kalimat tersebut mendapat efek tertentu yang nantinya akan tercipta sebuah kesan imajinatif bagi pembaca atau pendengarnya. Jenis majas dan contohnya :
      1. Majas Personifikasi
        Ialah Majas kiasan yang menggambarkan benda mati yang seolah memiliki sifat kemanusiaan. Contoh: Angin malam ini sangat dingin sehingga membuat jantungku seperti serasa ditusuk ribuan jarum yang amat tajam.
      2. Majas Metafora
        Ialah Majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam waktu yang singkat, seperti mata hati, muka tembok dan sebagainya. Contoh: Pesawat itu membelah cakrawala.
      3. Majas Simile atau Persamaan
        Ialah Majas yang mengungkapkan sesuatu dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung. Seperti kata laksana, bagaikan, seandainya dll. Contoh: Bagaikan Romeo dan Juliet cinta kita takkan terpisahkan.
      4. Majas Metonimia
        Ialah Majas yang menggunakan arti sebuah benda untuk mewakilkan kata tersebut. Contoh: Besok aku akan terbang dengan Garuda Indonesia ( Garuda Indonesia mewakilkan pesawat terbang ).
      5. Majas Litotes
        Ialah Majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri dari keadaan sebenarnya. Contoh: Perkenankanlah diriku yang bukan apa-apa ini untuk singgah dihatimu.
      6. Majas Paradoks
        Ialah Majas yang berisi pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh: Bentuknya sangar tetapi santun perangainya.
      7. Majas Hiperbola
        Ialah Majas yang berupa sebuah pernyataan yang berlebihan dari kenyataannya, agar terkesan mendalam atau meminta perhatian lebih. Contoh: Wanita itu cantik sekali, secantik bidadari surga.
      8. Majas Eufimisme
        Ialah Majas yang mengungkapkan sesuatu dengan cara yang lebih halus, lembut dan sopan. Contoh: Karena tidak disiplin, karyawan itu diistirahatkan (dipecat).
      9. Majas Asosiasi atau perumpamaan
        Ialah Majas perbandingan antara dua hal namun pada hakekatnya berbeda, tetapi dianggap sama. Contoh: Bisul itu bagaikan gunung yang akan meletus.
      10. Majas Metafora
        Ialah suatu majas yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lain karena ada kesamaan atau memiliki sifat yang hampir sama. Contoh: Tika selalu menjadi anak emas di kelasnya.
    5. Homofon adalah kata – kata yang memiliki bunyi yang sama tetapi bentuk tulisan dan maknanya berbeda. Dengan kata lain, kata – kata yang berhomofon memiliki pelafalan yang sama meski memiliki tulisan dan arti yang berbeda. Contohnya : 
      Penyanyi rock legendaris itu memakai rok ketika beraksi di atas panggung.

      Homograf adalah kata – kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Homograf merupakan kebalikan dari homofon. Contohnya :

      Ibu membeli keset baru beberapa hari yang lalu.
      Tanganku menjadi keset setelah mencuci piring.
       
      Kata keset pada kalimat pertama berarti alat untuk membersihkan kaki atau sepatu dari kotoran. Sedangkan kata keset pada kalimat ke dua adalah keadaan tangan yang tidak halus.